Video game dibuat sejatinya untuk menjadi hiburan. Proses membuatnya pun sama sekali tak mudah. Dibutuhkan banyak waktu dan kerja keras hingga sebuah game tercipta. Namun masalahnya, tak semua video game yang mereka buat laku dipasaran. Selain karena kurang promosi, alasan lainnya adalah karena kualitas buruk yang mereka tawarkan.
Di antara berbagai macam game “masterpiece” yang selama ini rilis, ada beberapa developer diluar sana yang justru membuat game berkualitas “sampah”. Saking sampahnya, rasanya beberapa game tersebut sangat tidak pantas untuk dimainkan. Berikut adalah diantaranya:
Superman 64
Sebelum menelurkan game masterpiece seperti seri Batman Arkham, DC sempat memasuki masa kelam dalam video game. Di tahun 1999, mereka mengeluarkan sebuah video game berjudul Superman 64, yang terinsipirasi dari serial Superman: The Animated Series. Dirilis untuk konsol Nintendo 64, Superman 64 merupakan game Superman pertama yang rilis dalam bentuk 3D.
Namun sayangnya, game tersebut mendapatkan kritik pedas dari berbagai fans. Gameplay yang membosankan dan kontrol yang tidak playable, dan grafis yang buruk jadi masalah utama di game ini. Mengendalikan kontrol ketika Superman terbang merupakan mala petaka tersendiri, karena sering kali pergerakan karakter tidak responsif. Saking jeleknya, beberapa fans menyebut kalau Superman 64 merupakan salah satu game terburuk sepanjang masa.
The Simpsons Wrestling
Di tahun 2000-an, gulat memang menjadi salah satu olahraga yang sedang booming. Tak hanya di luar negeri, Indonesia juga bahkan terkena fenomena tersebut lewat salah satu stasiun televisi yang menayangkan acara olahraga tersebut. Di saat yang bersamaan, serial kartun The Simpsons juga mengalami hal yang sama. Kemudian, developer game Big Ape Production mencetuskan ide yang tedengar brilian abis: gimana jadinya kalau menggabungkan The Simpsons dengan gulat di dalam 1 video game? Dan hasilnya pun adalah “sampah” berjudul The Simpson Wrestling.
Baca juga: Catat Tanggalnya, Babak Grand Final PINC 2019 Akan Digelar Minggu Depan!
Dirilis pada tahun 2001, game tersebut menawarkan permainan gulat namun dengan menggunakan karakter dari serial The Simpsons. Namun, penggunaan kontrol game yang terlalu simpel serta grafis yang sama sekali tidak memanjakan mata, membuat game ini menjadi salah satu yang terburuk.
Extreme Watersports
Di tahun 90-an hingga 2000-an awal, game bertema olahraga ekstrim sedang sangat menjamur. Developer game Heads Game pun tak mau ketinggalan dengan merilis game Extreme Watersports. Sejatinya, game ini menawarkan 3 jenis olahraga air ekstrim yang bisa kamu nikmati: Slalom, Jump, dan Wakeboarding. Namun, sebagai developer yang nampaknya sudah biasa merilis game PC jelek seperti Extreme Tennis, Extreme Rodeo, dan extreme-extreme lainnya, nampaknya game extreme ini adalah salah satu yang terburuk.
Masalah terbesar yang dimiliki oleh game ini adalah lag yang super parah. Tentu saja, kamu tidak akan menemukan gameplay yang super smooth di dalam game ini. Yang ada, kamu akan disuguhkan dengan gameplay super patah-patah yang dijamin akan membuat kamu ingin membanting monitor PC. Berkat grafis yang jelek dan game penuh bug, Extreme Watersports dijamin akan membuang waktumu dengan sangat amat percuma.
E.T the Extra-Terrestrial
E.T merupakan salah satu film masterpiece karya filmmaker legendaris, Steven Spielberg. Film tersebut berhasil booming ketika pertama kali rilis pertama kali pada tahun 1982. Tak hanya itu, E.T juga menjadi salah satu film cult classic hingga saat ini. Jika filmnya mendapatkan respon super positif dari penonton, maka versi video gamenya berhasil mendapatkan respon yang super negatif dari fansnya.
Hadir dengan judul yang sama, game tersebut diciptakan untuk menjadi game official dari filmnya. Dirilis pada untuk konsol Atari 2600, game tersebut seakan memberikan ekspektasi yang sangat besar untuk fans yang telah menonton film E.T. Namun sayangnya, game tersebut berakhir dengan sangat mengecewakan.
Misi yang ditawarkan di game ini sangatlah simple, mungkin terlalu simpel. Yang kamu harus lakukan hanyalah mengumpulkan 3 telefon interplanetary di setiap stage. Kontrol yang sangat susah dan gameplay yang sangat membosankan, game tersebut menjadi sumber kekecewaan para fans yang telah menyaksikan versi filmnya. Menurut kabar, proses pembuatan game yang terlalu terburu-buru menjadi faktor utamanya. Bahkan, di tahun 1983 ditemukan sebuah kontainer berisi ribuan cartridge game, yang akan dihancurkan dan dikubur karena tidak laku.
Ride to Hell: Retribution
Jika sebelumnya kita membahas game jadul, kali ini kita beralih ke game yang lebih populer. Ride to Hell: Retribution dirilis pada tahun 2013 untuk platform PS3, Xbox 360 dan PC. Bersetting di tahun 1969, game tersebut bercerita mengenai seorang veteran perang Vietnam bernam Jake Conway. Setelah perang usai, ia kembali ke kampung halamannya untuk tinggal bersama keluargannya yang merupakan seorang bikers.
Masalah bermula ketika geng motor The Devil’s Hand mendatangi rumah keluarganya. Mereka kemudian mengejar saudara Jake yang bernama Mikey, karena simbol jaket yang ia gunakan. Naas, Mikey kemudian harus mati ditangan mereka. Jake kemudian bersumpah untuk memburu satu per satu anggota geng motor The Devil’s Hand untuk membalas kematian saudaranya.
Baca juga: 19 Istilah PUBG Yang Populer Newbie Wajib Tahu!
Terdengar lumayan keren kan? Tapi kenyataannya, game ini jauh banget dari kata keren. Malah, sampah adalah kata yang tepat untuk menggambarkan game ini. Semua elemen yang ada di game ini benar-benar jelek. Mulai dari kontrol game yang jelek, AI yang payah, voice acting yang membosankan, bug dan glitch dimana-mana, dan masih banyak lagi. Saking jeleknya, banyak banget media game diluar sana yang memberikan nilai 1/10 atau bintang 1 ke game buatan developer Eutechnyx ini, dan memberikan predikat sebagai game terburuk yang pernah ada.
Jangan lupa untuk download aplikasi UP Station di Google Play dan App Store. Follow akun sosial media kami di:
Facebook: UP Station Indonesia
Instagram: @upstation.asia