Metaverse pertanian, sistemnya mirip kayak Harvest Moon?
***
Tidak henti-hentinya inovasi baru keluar dari NFT. Setelah sebelumnya rilis sebuah game dewasa yang menggunakan sistem teknologi NFT, sekarang segmen pertanian pun menjadi lahan baru dari perkembangbiakan NFT. Uniknya, inovasi ini datang dari Indonesia.
PT Mitra Sangkara Abadi, pemilik Token Sangkara, merupakan perusahaan yang mendalangi penggagasan penggabungan metaverse dengan segmen dunia pertanian di dunia nyata. Dalam menjalankan proyek metaverse ini, PT Mitra Sangkara Abadi menggandeng PT Bumi Meta Indonesia (www.5harvest0.com).
BACA JUGA:
- NFT Bored Ape Kembali Dicuri, Total Rp 5,2M Raib!
- NFT Ex-CEO Twitter Jack Dorsey Anjlok, Cuma Ditawar Rp400 Ribu!
Mereka menjual NFT perdana mereka dalam flash presale. Hebatnya, NFT perdana tersebut langsung terjual habis hanya dalam waktu 15 menit, membuktikan betapa besarnya animo gagasan ini di mata investor.
Laku kerasnya NFT ini mempunyai nasib yang berbeda drastis dengan NFT mantan bos Twitter Jack Dorsey, yang justru kian tak laku seiring berjalannya waktu.
Awal proyek ini dibuka dengan tanah pertanian seluas 5,6 Ha, yang dibagi ke dalam 56 NFT yang masing-masing memiliki luas 1000 m2.
Agak berbeda dengan metaverse lainnya yang menggunakan ukuran piksel dalam penjualannya, 5Harvest0 membuat ukuran dalam satuan meter persegi (m2), sehingga tanah aslinya pun berukuran sama dengan batas yang nyata. NFT yang dimiliki ini akan memiliki periode kadaluwarsa, yaitu selama 12 bulan atau 2 periode tanam padi.
NFT ini hanya merupakan tahap pertama dalam rencana pengembangan Play 2 Earn (P2E) yang nantinya semua orang akan bisa mengurus lahannya secara digital dan berdampak nyata di dunia sesungguhnya. Proyek ini pun akan bekerja sama dengan APEDI (Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia).
“Ini langkah kedua dalam dunia metaverse yang kami ciptakan, sehingga semua bisa memiliki kebun, sawah, tambang dan lain-lain tanpa harus keluar rumah. Ini akan menguntungkan para pengusaha dan pekerja sekaligus investor,” tutur CMO MSA Albert Setiawan
Sekjen Apedi sekaligus CEO PT Bumi Meta Indonesia (BMI) Mochamad Sabdo pun memberikan keterangan terkait proyek ini. Sabdo mengatakan kerja sama ini bisa berdampak dalam memajukan perekonomian di sektor pertanian.
“Kerja sama dengan Sangkara dalam hal ini adalah langkah nyata kami memajukan perekonomian para pengusaha desa khususnya pertanian. Hal ini sejalan dengan misi dan visi APEDI dan BMI, dan Sangkara membantu mewujudkan itu,” jelasnya.
Para pemilik NFT dari BMI dan Sangkara ini akan memiliki hak untuk pengelolaan lahan untuk masa tertentu, penyewaan, dan tentunya mendapatkan hasil dari hasil tanahnya. Selain itu, dinamisnya harga dari NFT juga bisa dinikmati. Ini tentunya hal baru dalam dunia NFT Indonesia dan dunia.
Dapatkan berita gaming dan informasi menarik lainnya seputar dunia game, esports, film, anime, dan lainnya hanya di UP Station. Bagi kalian yang mau top-up game kesayangan kalian bisa langsung kunjungi UniPin! Proses cepat dan harga murah! Subscribe channel YouTube UniPin Gaming untuk nonton konten game menarik.
Follow akun sosial media kami di:
Facebook: UP Station Indonesia
YouTube: UP Station Media
Twitter: @upstationmedia
Instagram: @upstation.media
Discord: UniPin Official Community